For Inisial DY

on Jumat, 21 Agustus 2015
Aku belum pernah lagi bertemu dengannya. Namun perasaan ini selalu membuatku yakin. Apakah ini yang disebut cinta tidak memandang jarak, ruang, dan waktu? Aku dengannya hanya bermodal nekat dan percaya. Ia, nekat akan kerasnya LDR, dan percaya akan kata-kata "manis pada waktunya". Aku tahu apa itu LDR, aku juga tahu apa konsekuensinya. Karena itu, aku menjalani hubungan ini.

Quality time menurutku adalah hal yang wajib. Karena itu modal dari kepercayaan. Qtime aku dengannya berbeda dengan pasangan yang lain. Aku hanya bisa dengar suaranya melalu handphoneku. Rasanya ingin mendengar suaranya langsung dari bibir tipisnya. Aku juga sering webcaman denganya, tapi saat aku belai wajahnya. Aku lupa itu adalah kaca monitor laptopku. Di sela-sela kami sedang qtime, kami sering diganggu oleh orang ke tiga dan ke orang empat. Orang ke tiga itu adalah koneksi, dan orang ke empat itu adalah pulsa. Bukannya aku pelit akan membeli pulsa. Tapi, ada hal yang membuatku irit.

Ia, kami berencana pergi ke jogja. Karena itu aku harus extra menabung. Di tambah aku masih dibiayai oleh orang tuaku. Tapi semua itu tidak menghalangiku untuk menyisihkan uang jajanku. Menyimpan 80% uang jajanku. 

Sudah satu bulan lebih aku menjalani hubungan ini dengannya. Banyak cerita lucu yang aku ceritakan, sampai tawanya sudah terekam jelas di otakku. Dan juga aku pernah bercerita hal-hal yang menyedihkan. Sampai saat itu kami berjanji akan saling mendukung cita-cita kami.

Aku tahu dia seorang guru bahasa inggris. Tapi menurutku dia lebih dari seorang guru bahasa inggris. Dia mengajariku bagaimana menghargai waktu. Dia mengajariku cara bersabar. Dia juga sering mengingatkanku saat waktunya sholat.

Saat ini kami sama-sama saling belajar. Belajar beratnya rintangan yang diberikan oleh LDR. Belajar akan kekurangan masing-masing. Dan belajar akan kepercayaan itu segalanya.

Rasanya ingin sekali bertemu denganya. Tapi, percaya dengannya jauh lebih penting dari bertemu dengannya. Bukan berarti aku menyampingkan bertemu dengannya. Buat apa kalau kita sering bertemu tapi tidak saling percaya. Itu adalah kesalah besar.


0 comments:

Posting Komentar