First love (part 6)

on Selasa, 02 April 2013
Rasa sayang yang semakin kuat membuat rasa saling percaya itu muncul jawaban yang saya tunggu-tunggu dari seorang perempuan yang saya kenal satu tahun yang lalu bernama Wulan pun tiba, Wulan memberikan jawaban yang membuat saya semakin bersemangat sekolah, ya! jawaban mengatakan bahwa dia menerima saya sebagai pacarnya, semakin membuat saya cocok dengan pilihan hati saya cinta ini yang semakin kuat tidak tergantikan oleh apa pun.


Pagi ini di hari minggu yang berbeda dengan hari minggu sebelumnya, sudah lama saya tidak merasakan matahari di minggu pagi karena minggu-minggu sebelumnya ritual para gamers untuk melakukan paket malam di warnet pun selalau di lakukan seolah tidak kenal matahari di minggu pagi kala itu.

Tidak lupa saya mengirim sms singkat kepada Wulan yang sudah menjadi sarapan kami di pagi hari "good morning Wulan bangun dong matahari menunggu mu di pagi ini jangan lupa mandi ya! kan kita mau jalan pertama kali hari ini. zul jembut nanti siang ya" ya! hari ini saya memiliki jadwal untuk jalan bareng dengan Wulan. Acara jalan kali ini yang pertama kali kita lakukan, tidak terasa empat bulan berlalu kita tidak pernah pergi bersama untuk sekedar nonton bareng. Alasan saya baru sekarang mengajaknya pergi jalan sekarang yaitu kurangnya isi dompet di tambah saya gamers yang masih bergatung dengan komputer dan penghiasnya game-game yang sangat menarik membuat isi dompet saya kurang untuk mengajak Wulan jalan bahkan untuk nonton di bioskop sekalipun, dan ada satu alasan lain dari saya, malu masa laki-laki di bayarin perempuan tidak etis.

Di mulai dengan mandi dan langsung memilih baju yang cocok untuk jalan pertama saya, saya memilih baju merah yang menjadi favorit saya, baju yang hanya saya pakai untuk acara penting dan hari ini adalah hari penting saya di tambah dengan parfum yang terlihat sedikit lagi akibat sering saya pakai untuk mengharumi baju seragam saya agar terasa wangi bila di dekat Wulan.

Sampai lupa untuk memberi tahu Wulan saya sudah siap "Wulan zul sudah siap, kamu sudah siap?", tidak lama saya sedang memilih sepatu Wulan sms "ia zul Wulan udh siap, tapi nanti jemputnya jangan depan rumah di belokan saja ya ada papah." dengan reflek saya tersenyum mungkin dia malu, saya membalasnya sms dengan cepat " ia nanti kalau sudah sampai zul sms ya".

Ada satu masalah lagi, saya belum di belikan motor walau pun saya sering memohon untuk di berikan motor kapada papah saya yang salalu jawabnya "masih belum butuh" itu kata-kata yang selalu membuat saya marah sampai sekarang. "Pah minjem motor upi mau ke rumah teman ngerjain tugas senin di kumpulin ga akan pulang malam ko pah" dengan muka memohon, papah dengan nada yang sedikit keras membalas permohonan saya "paling main kamu mah! awas kalau pulang malam-malam gak akan di kasih pinjam lagi! nih sekalian STNKnya awas hati-hati!", terkadang papah tau apa yang ada di pikiran saya membuat saya tersenyum dan berkata "ia pah ga akan malam-malam paling magrib. mah doain ya!" papah tidak tahu tujuan saya sebernya tapi mamah tahu apa yang akan saya lakukan saat ini karena mamah lah tempat saya meluapkan semua curhatan saya sebagai anak yang baik saya selalu minta pendapat dan nasehat mamah.

Di jalan penuh aspal dengan di temani si merah(motor saat itu) saya tersenyum gembira sendiri seolah dunia milik saya sendiri. Sesampai di belokan tempat kita janjian saya langsung mengambil hp dan langsung mengirim sms kepada Wulan kalau saya sudah sampai belokan dekat rumahnya. Tidak lama saya menunggu, Wulan datang dengan pakaian yang simple yang membuat saya seolah melayang di udara melihat bidadari dari langit, dia cantik saya kira dengan dia berpakian seragam yang biasa dia pakai ke sekolah dia sangat cantik tapi itu berubah ketika saat ini saya melihat dia dengan pakaian simple ala Wulan.




"Hay zul maaf lama" dengan cantiknya Wulan berdiri di hadapan saya, "gpp gak lama ko, nih helmnya pake ada polisi tadi di depan" saya membalas permohonan maaf Wulan. Wulan yang duduk di jok motor saya dan memegang erat jaket saya
. Diperjalan ini kami memiliki canda tawa yang membuat Wulan tersenyum dan sedikit tertawa membuat hati saya senang, belum pada tujuan untuk hari ini yaitu nonton di bioskop, saya sudah merasakan senang.

0 comments:

Posting Komentar