You make i am inspired

on Rabu, 10 April 2013
Sekarang saya ingin menceritakan awal mula dari perubahan hidup saya dari yang tadinya hanya menjalani hidup tanpa tujuan untuk apa saya hidup, sampai sekarang saya mengerti apa tujuan hidup, tidak tahu apa yang membuat saya buta akan tujuan hidup waktu itu.

Malam itu saya sedang bersantai di kamar untuk melakukan interaksi dengan laptop, entah kenapa rasa bosan untuk berinteraksi dengan laptop muncul membuat saya mencari kesibukan yang lain. Tidak ada kesibukan yang membuat rasa bosan itu hilang seakan membuat kaki saya bergerak ke ruang keluarga, di ruang keluarga saya melihat adik-adik saya yang membereskan alat tulis mereka, ya, mereka baru selesai mengerjakan tugas sekolah mereka dan berbeda dengan saya yang hanya bermalas-malasan terkadang saya sering tertidur hingga lupa waktu sholat terlewat.

Suara TV pun terdengan bertanda bahwa waktu sudah jam 8 dan kami sudah menyelesaikan tugas sekolah untuk besok, ini kebiasaan keluarga kami mulai dari sholat magrib sampai jam 8 TV tidak boleh di nyalakan kedisiplinan di kelarga kami sangat tegas. Adik perempuan saya sibuk memindahkan channel TV, pada saat itu stasiun TV sedang mengulang film yang ada di bioskop yang berjudul Perahu Kertas, sempat otak saya mengenal film itu tapi seolah angin lalu yang berhembus begitu saja membuat saya melangkahkan kaki kembali ke kamar saya.

Stasiun TV yang sedang memutar film bioskip itu membuat saya penasaran karena banyak kata-kata yang membuat saya penasaran dan suara perempuan yang ada di film itu yang membuat saya semakin penasaran, semakin lama saya semakin penasaran serentak badan saya mengayuh kaki saya untuk berjalan ke ruang keluarga.

Saya bertanya kepada adik perempuan saya "film apa ini has?", "ini film Perahu Kertas 1, a" dengan mata masih terpaku ke TV adik saya menjawab, "itu artis perempuannya siapa?" dengan polosnya saya bertanya kepada adik saya, "oh itu yang pake kupluk merah? itu maudy ayunda, a"lagi-lagi dia tidak melihat saya dan hanyak fokus kepada TV, "maudy ayunda? itu yang pernah main di sang pemimpi bukan?" dengan merubah posisi berdiri menjadi duduk saya bertanya kembali kapada adik saya, "ia dia pernah main di film itu aa tau? coba follow aja twitternya" adik saya menjawab. Rasa penasaran dengan film itu mulai pudar berubah menjadi rasa penasaran terhadap artis yang bermain di film itu yang bernama Maudy Ayunda.

Sudah lama saya tidak nonton film bahkan film yang sering di putar ulang di stasiun TV, saat ini saya hanya bisa menikmati film Perahu Kertas tanpa berkomentar. Ketika film itu selesai rasa penasaran semakin membeludak tidak tertahankan membuat saya kembali berinteraksi dengan laptop dan langsung membuka twitter.

Oh ini toh yang namanya Maudy Ayunda, perempuan yang manis membuat saya ingin menjadi fansnya. Berawal dari situ saya mulai mencari semua lagu Maudy Ayunda, video di youtube, sampai mendownload film yang ada sosok dia di sana. Semakin lama saya semakin fanatik setiap jam saya lihat apakah dia update status di twitternya, suatu ketika tidak tahu apakah dia sibuk atau kenapa, dia tidak update status di twitternya membuat saya galau. Tidak tahu apa yang membuat saya galau membuat saya sedikit iseng untuk mengirim tweet kepada Maudy Ayunda, dan ternyata dia membalas tweet saya, saat itu malam yang gelap menjadi malam yang indah.

Kembali lagi berinteraksi dengan laptop, saya mulai melihat profil Maudy Ayunda ternyata dia perempuan yang pintar, sekolah di British International School Jakarta, fasih bahasa inggris, suka membaca, nyanyinya bagus dan bisa bermain gitar, sudah menjadi perempuan perfect di mata saya membuat semua hal itu menjadi rasa iri di hati saya, iri ingin seperti dia.

Mulai saat itu saya menjadi aktif buka buku, belajar gitar walau pun sampai sekarang cuman bisa chord gitar C saja cukup membuat saya senang, mulai suka berkata dengan bahasa inggris sampai-sampai update status menggunakan bahasa inggris dan itu juga di bantu dengan mbah google dan temannya kamus bahasa inggris tapi saat ini saya mempunya hobby menulis.

Waktu berjalan terus membuat saya menyadari kebodohan yang dulu pernah saya lakukan hanya membuang-buang waktu dan sekarang masa depan ada di tangan saya dan oleh saya tangan itu saya gerakkan dan gerakkan itu saya planning untuk masa depan.

Mulai saat ini saya bukan menganggap saya fans dari Maudy Ayunda tapi Maudy Ayunda adalah Inspirasi saya seperti orang tua saya, Without him i can't change like today.

"You can't possibly live without inspiration from others and inspiring it could come from anywhere"


0 comments:

Posting Komentar