Reject with soft it is difficult

on Senin, 01 April 2013

Waktu yang mengambang menunggu dua jam membuat saya bored menunggu kelas kedua di hari ini i don't know what i should do, saya menunggu tidak sendirian teman saya ada yang download film dengan laptopnya, ada yang sms, dan ada juga yang mendengarkan music menggunakan earsetnya, kalau saya apa? bengong dan sesekali melirik aktivitas orang lain yang membuat saya semakin bored.


Beberapa waktu yang saat panjang terlampaui, datang segrombolan anak muda yang menawarkan seminar dengan nada sopan "a anak informatika? kami menawakan seminar, nih brosurnya", *waduh baru masuk daftar ulang aja gede bayarnya udah ada yang nawarin seminar lagi* memang gede sih bajetnya 150rb dengan waktu beberapa hari lagi, "kami sudah pasang bannernya di depan sudah 2 minggu kita pasang", boro-boro liat saya kan sibuk liburan, dan mereka berulang kali menjelaskan kepada kami dan entah apa yang mereka ucapkan tidak tersimpan di memmory otak saya bahkan tidak saya perhatikan, tapi ada teman saya yang seolah-olah mengerti untuk menutupi ketidak minatan untuk acara ini. Kami kesulitan untuk menolaknya, pusing apa yang harus di katakan takut salah biacara yang mungkin akan membuat mereka meliat kami menginginkan untuk ikut acara ini dan itu semakin sulit untuk menolaknya. Berbagai macam cara kami menolak lembut untuk acara ini, "kalau mau ikut bisa hubungin nomer inikan?" dengan nada yang sedikit aneh teman saya menanyakan sebagai code kami tidak berminat dan masih saja mereka terdiam menjelaskan ini itu yang kami tidak ketahui sempat kami merenung tak berkata apa-apa, sulit mengatakan sesuatu, dan akhirnya berjalannya waktu mereka berpamitan.

Jangankan untuk menjadi orang sukses, menolak dengan lembut dan tidak membuat orang sakit hati saja susah.

Accept or reject it is a choice of life.

#JustSharing

0 comments:

Posting Komentar